Perempuan satu ini menjadi salah satu ujung tombak layanan kesehatan di Asosiasi Petani Kelapa Sawit Mandiri (APKSM).
Namanya Ibu Berlian Sinaga. Ia merupakan salah satu Tim ICS Unit K3 dan Tanggap Darurat APKSM, yang memiliki dua prioritas pencapaian.
Pertama, yakni untuk mengawal dan menjaga kesehatan anggota dan pekerja APKSM, lalu yang kedua Zero Accident dengan terus memberikan imbauan sadar menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, saat bekerja di kebun.
Hal ini bukan tanpa alasan, karena usaha perkebunan sawit dianggap sebagai salah satu pekerjaan berbahaya dengan risiko tinggi, sehingga kesehatan dan keselamatan para anggota dan pekerja menjadi unsur penting bagi APKSM.
Asosiasi yang berlokasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah ini pun berharap dengan layanan kesehatan yang tersedia, tidak ada anggota dan pekerja yang sakit, hingga mudah mengakses layanan kesehatan, cepat dan murah.
Bahkan dalam setiap kegiatan sosialisasi, pelatihan maupun pertemuan kelompok, Ibu Berlian Sinaga beserta Tim Unit K3 dan Tanggap Darurat selalu dihadirkan untuk mengecek kesehatan mereka.
Menurut perempuan berusia 37 tahun ini, dengan masuknya APKSM dalam skema sertifikasi, juga turut memberikan manfaat besar bagi perempuan, "sangat mendukung adanya sertifikasi RSPO karena ada keterlibatan peran perempuan dalam berorganisasi". Selain itu anggota pun jadi memiliki pengetahuan cara berkebun sawit yang baik dan berkelanjutan.
Ikuti kami di media sosial lain:
Instagram: @fortasbi.indonesia
Facebook: Yayasan FORTASBI Indonesia
LinkedIn: Yayasan FORTASBI Indonesia
Youtube: Yayasan FORTASBI Indonesia
Tulis Komentar