EnglishIndonesian
allammedica watches for men
Dorong Sertifikasi ISPO, FORTASBI Kembali Gelar Pelatihan Audit Internal Batch 3
Dorong Sertifikasi ISPO, FORTASBI Kembali Gelar Pelatihan Audit Internal Batch 3

Pelatihan Audit Internal untuk ICS Petani Swadaya Menuju Sertifikasi ISPO sesuai Permentan No. 38/2020 kembali digelar.

Yayasan FORTASBI Indonesia bersama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, dan Mutu Institute kali ini menggelar pelatihan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada 31 Januari-2 Februari 2023.

Pelatihan ini menjadi Batch ke-3, setelah Pelatihan Audit Internal untuk ICS di Siak, Riau yang dilakukan pada Februari 2022 lalu, dan pelatihan untuk para pendamping petani swadaya di Belitung pada November tahun lalu.

 

Menurut Ketua Dewan Pembina FORTASBI, Pak Sutiyana yang hadir dalam acara, FORTASBI telah mendeklarasikan seluruh anggotanya untuk mengikuti Sertifikasi ISPO, “bagaimana kita menjadi petani yang mengikuti aturan, baik pemerintah Indonesia maupun internasional”, ujarnya.

Ia juga menyebut banyak manfaat petani yang masuk dalam skema ISPO, di antaranya kejelasan batas lahan, budidaya yang benar, hingga perbaikan terhadap lingkungan.

Pak Sutiyana yang juga GM KUD Tani Subur menjelaskan, KUDnya menjadi koperasi pertama di Kalimantan yang mendapatkan sertifikasi ISPO-RSPO pada 2018 silam, “ayo kita bersama-sama pemerintah mempermudah dan mempercepat ISPO. Sebenarnya tidak sulit asal petani dan pemerintah saling support”.

 

Pelatihan kali ini mendatangkan auditor ISPO dari Mutu Institute, Octavianus Rusmin, dan perwakilan Ditjenbun, Doris Monica sebagai pembicara.

Pelatihan terbagi menjadi tiga hari, yakni paparan materi selama dua hari yang meliputi Prinsip & Kriteria ISPO Pekebun, Proses Sertifikasi ISPO, dan Teknik Audit ISPO Berbasis ISO 19011:2018; dan praktik lapangan ke KUD Tani Subur serta Pembuatan Laporan Praktik Audit pada hari terakhir kegiatan.


Hingga kini sudah ada 100 orang terlatih Audit Internal ISPO, terdiri dari 71 petani swadaya, dan 29 pendamping petani, yang tersebar dari banyak wilayah yakni Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

 

Nantinya melalu pelatihan ini, petani dan pendamping yang sudah mendapatkan pelatihan diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan bisa mengaplikasikan ilmu ke daerah asal masing-masing, serta pelaksanaan ini juga diharapkan bisa mendorong percepatan Sertifikasi ISPO di Indonesia yang berlaku wajib dua tahun lagi.

 

Ikuti kami di media sosial lain:

Instagram: @fortasbi.indonesia

Facebook: Yayasan FORTASBI Indonesia

LinkedIn: Yayasan FORTASBI Indonesia

Youtube: Yayasan FORTASBI Indonesia



Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)